Cerita Lucu 2016 - Pengendara yang Sombong ! Akhirnya Mobilnya Tenggelam

Pada suatu tempat di daerah Jakarta, ada seorang pemuda yang sedang galau karena di daerah rumahnya sering sekali terkena banjir. Karena bencana banjir yang sering melanda ke daerahnya itu, diapun sering sulit mencari uang karena dia biasa mencari uangnya dengan membuka jasa sewa angkut barang dengan menggunakan mobilnya. Banjir yang melanda di daerahnya itu sangat membuatnya kehabisan segalanya dan membuatnya menjadi sangat galau.
Suatu hari disaat hujan lebat, dia pergi ke tengah jalan untuk melihat keadaan jalan raya didekat rumahnya yang sering banjir. Dengan sebuah payung, dia pergi untuk membantu orang-orang yang kendaraannya sering mogok karena air yang masuk kedalam knalpot dan mesin. Satu per satu, kendaraan yang mogok dia bantu dorong ke pinggir jalan yang kedalaman banjirnya tidak terlalu dalam.
Disaat pemuda tersebut membantu semua orang yang tengah kesulitan menerjang banjir, tiba-tiba dia mendapatkan sebuah ide untuk mengojekkan payung terhadap beberapa pejalan kaki. Digunakanlah payungnya itu sebagai alat untuk ojek payung. Banyak pejalan kaki yang minat menggunakan jasa tersebut sehingga kantong si pemuda tersebut sedikit demi sedikit semakin bertambah meskipun penuh dengan uang recehan seperti tukang parkir. Sang pemuda semakin senang karena ternyata dibalik musibah banjir yang melanda daerah tersebut ternyata ada jalan untuk mengais rejeki.
Hari semakin sore dan hujanpun semakin lebat. Banjir yang ada didaerah tersebut semakin meninggi. Pemuda tersebut berdiri dengan sebuah payungnya ditengah jalan tanpa ada orang sedang menyewa jasanya tersebut. Kendaraan yang sedang berlalu lalang pun semuanya kesulitan untuk menepi ke pinggir jalan karena arus yang besar. Tampak si pemuda dengan banjir setinggi lututnya hanya memerhatikan kendaraan lain yang mogok tanpa aktifitas karena dia bete ojek payungnya sudah mulai sepi penyewa. Tiba-tiba sebuah mobil off road melaju di jalan tersebut. Pengendaranya melihat para pengendara lainnya dengan wajah sinis karena mobilnya dirasa paling mampu melewati banjir tersebut. Melihat sang pemuda berdiri dengan banjir hanya setinggi lutut, maka dengan tanpa kompromi supir dari mobil off road tersebut terus saja menggenjot gas dan melaju ke arah depan. Lambat laun mobil tersebutpun semakin dalam dan tenggelam sampai akhirnya tak terlihat. Supir mobil off road tersebut keluar dengan susah payah dari mobilnya dan bertanya kepada si pemuda “Kawan, bukankah banjirnya baru sampai lutut saja?”. Si pemuda pun menjawabnya “Sebenarnya banjir ini lebih dalam, karena sekarang saya sedang berdiri diatas mobil saya”.